Langsung ke konten utama

Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga


Tersentak ketika mendengar ucapan salah satu wali siswa saat dipanggil karena anaknya melakukan pelanggaran lumayan fatal “Nak, kau tahu tidak baju yang bapak pakai ini...!. Bapak tahan tidak beli baju sejak kau masuk sekolah, ini semua untuk anak bapak, untuk mu sekolah...., agar kau terus berprestasi dan harumkan nama bapak yang hanya orang dusun (red_desa) ini”, ucapnya sambil mengusap air mata.

Dengan serak ia berkata “Sungguh kau sangat memalukan dan membuat keluarga kita terpojok”.

“Mulai detik ini, kau bereskan pakaianmu di asrama, kita pulang dan terserah kau mau jadi apa nanti, bapak tidak peduli, bapak sudah melakukan yang terbaik nak...., banting tulang bahkan sampai menumpuk hutang disana-sini”, tambahnya lagi.

Saya pun memahami mengapa sang ayah begitu terpukul karena kurang dari satu tahun sebelumnya, ia dan anaknya sama-sama naik panggung disaksikan ribuan pasang mata saat menerima piagam sebagai siswa terbaik dan teladan.

Setelah siswa tadi saya suruh keluar sesaat, sang ayah tambah menangis menjadi-jadi sembari menceritakan bahwa saat ini istrinya sedang sakit berat dan sudah lama ia tidak bisa mencari nafkah seperti dulu lagi. Tetapi ia terus berusaha untuk menyakini bahwa itu semua adalah cobaan dan pasti ada terselip banyak hikmah. Sayangnya ditengah perjalanan, sang anak menambah cerita baru yang sama sekali tidak diharapkan.

Ya, begitulah lebih kurang. Harta, anak dan istri adalah fitnah bagi orang tua.

“Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allahlah pahala yang besar.” (QS. Al-Anfaal: 28).

Cobaan yang dimaksudkan bukanlah hanya sekedar berupa kesulitan, kesengsaraan atau sejenisnya melainkan juga bisa berupa kesenangan, kenyamanan dan lain-lain.

Secara konteks, hal-hal diatas bukanlah tertuju hanya pada sang anak melainkan menyentil domain orang tua, bagaimana cara ia memberikan pendidikan, pengertian dan begitu juga bagaimana ia dapat bersabar mengambil sikap ketika ia diposisikan pada situasi yang tersulit sekalipun.

Alhamdulillah, akhirnya bapak tadi mengerti dan mengurungkan niatnya.

Sesaat setelah semuanya berlalu, aku hanya duduk diam terpaku. Tak disadari air mataku tak mampu terbendung, bukan karena iba saksikan ayah dan anak yang tak henti menangis tadi tetapi kejadian ini mengingatkanku akan 2 sosok tubuh rentah dirumah.

Yang terkadang kita terlambat menyadari bahwa begitu besar, begitu berat dan begitu tulus ikhlas perjuangan mereka hanya untuk melihat kita berpakaian sekolah dan tersenyum indah.
__________________
“Allahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.

Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil. Amiinn.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Togel dari Kacamata Probabilitas

Sudah tak asing lagi telinga ini mendengar percakapan orang-orang di sekaliling membahas judi angka (Togel), lama-lama aku jadi penasaran dan akhirnya memberanikan diri tuk bertanya cara atau aturan main serta berapa hadiah yang didapatkan. Tanpa ragu bahkan semangat 45 (heheh kin terlalu lebay kosakatanya) teman tadi panjang lebar menjelaskan. "Kita tinggal memasang 2, 3, atau 4 angka, jadi misalnyo keluar 2 angko, kito dapat hadiah duit Rp. 60.000,- dipotong pajak" masih juga belum jelas, akupun bertanya lagi, "pernah dak yang keluar tu angko dobel", lalu dijawabnya "biso bae, malah kadang angko minggu kemaren biso keluar lagi". Alhamdlh setelah mendengar jawaban tadi aku mulai sedikit banyak dapat data (deret angka 0 - 9, dicari kemungkinan muncul pasangan 2, 3 dan 4 angka dan boleh berulang. 2 angko dapat 60.000). Selama perjalan pulang, aku teringat dengan pelajaran waktu SMA dulu tentang bab peluang walau saat itu saya termasuk

Benarkah Logika Tanpa Logistik Akhirnya Pasti Anarkis?

Istilah mirip-mirip di atas sepertinya lumrah kita dengar, entah sebagai ungkapan yang menggambarkan kekecewaaan karena tertolaknya anggaran atau ketika terjadi stagnan karena dipengaruhi kecemburuan social. Mari kita urut satu persatu   smile emotikon . Kalau menurut Wikipedia, logika berasal dari bahaya Yunani (Logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam Bahasa. Tapi biar lebih seru bisa kita modifikasi dikit deh  smile emotikon , logika adakah hasil pikiran yang digambarkan pada kata dan perbuatan. Terus gimana dengan logistik?, logistik bisa kita artikan dengan materi seperti dana, fasilitas, infrastruktur, dan lain sebagainya tidak terkecuali unsur-unsur immaterial lainnya. Terakhir anarkis, kalau kata ini sih pasti lancar dan fasih diucapkan oleh pejabat dan penegak hukum. Anarkis bisa kita artikan sebagai perbuatan tanpa dipimpin dan terpimpin yang berdampak negatif dan bersinggungan dengan norma serta tata atur

Jodoh

Suatu pagi, datanglah salah satu sahabatku yang menceritakan perjalanan jodohnya, walau ia bercerita sambil tersenyum dan sesekali tertawa, namun terlihat jelas rasa risau dan kegalauannya. Sahabatku, Jan gan berputus asa dan Nyakinlah akan ketetapanNya . "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir" (Ar Rum 21). dan, semoga syair lagu ini bisa sedikit mengobati rasa galau dan menjadi stimulan dalam pencarian : Bunga tidak sekuntum di dalam taman Kumbang tidak seekor yang akan datang Dunia tidak sebesar telapak tangan Janganlah kau risau tak dapat pasangan Angin segar bertiup pagi dan petang Jodoh pasti bertemu setiap insan Tak usah kau bersedih, kesal dan bimbang Pasti suatu hari jodoh akan dat