Langsung ke konten utama

Say No to Plagiat

Beberapa hari yang lalu, saya membaca postingan dari seorang teman di FB. Menarik sekali isinya hingga banyak yang like dan tidak sedikit juga yang komen dan izin share.
Tak terkecuali saya sendiri, karena penasaran saya sampai membuka profil si penulis, karena tidak semua teman di FB saya kenal.
Dan kemarin, saat browsing di google, saya mendapati tulisan yang sama persis dengan yang di posting teman tadi. Tentu saja saya kaget, karena yang bersangkutan sama sekali tidak menyebutkan sumber, penulis asli atau kata-kata copas (copy paste) di tulisan nya itu.
Saya mencoba berpositif thinking, mungkin dia lupa, tidak sadar, atau tidak tahu hukum nya. Jadi, saya posting tulisan ini dengan maksud agar saya, teman tadi dan kita semua mengerti apa sebenarnya plagiat itu.
Menurut Wikipedia, plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain.
Lalu bagaimana menurut pandangan Islam?
Karena keterbatasan ilmu, izinkan saya mengutip penjelasan dari ust. M. Washito Abu Fawaz (Blackberry group Majelis Hadist)
Syaikh Albani Rahimullah berkata: " Para ulama mengatakan, diantara keberkahan ilmu ialah menisbatkan setiap perkataan kepada orang yang mengatakannya". Karena yang demikian itu lebih selamat dari pemalsuan sebagaimana diisyaratkan oleh nabi Muhammad SAW dalam sabda nya "Orang-orang yang berpura-pura berpenampilan dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya bagaikan orang yang memakai pakaian palsu (kedustaan). HR. Bukhari.
Syaikh Al-Albani telah memberikan peringatan keras dari perbuatan menukil atau menyadur perkataan para ulama dengan tanpa menisbatkan kepada mereka/menyebutkan sumbernya Karena hal itu termasuk pencurian ilmu (sariqoh). Dan hukumnya tidak boleh menurut syariat, karena ia telah berpura-pura menampakkan sesuatu yang tidak ia punyai.
Sayang nya banyak dari kita. Baik kalangan pendakwah, akademisi, dan orang awam yang belum memahami ini. Kita dengan mudah mendapati banyak tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, essay, karya tulis, dan artikel-artikel baik di media cetak, elektronik, dan media online yang tidak menyebutkan sumbernya, siapa yang mengatakannya atau siapa yang pertama kali menulisnya lalu mencetaknya /mempostingnya seolah-olah itu adalah tulisannya sendiri.
Hal ini dilakukannya dengan niat yang hanya Allah yang tahu. Akan sangat tercela dan berbahaya bagi pelakunya jika niat nya agar dianggap orang berilmu, luas pemahaman, produktif menghasilkan karya, untuk mencari popularitas atau tujuan lain yang bersifat keduniawian...
So guys, stop plagiarism...baik 20, 50, 70 apalagi 100 persen. Silahkan kutip, posting, share sesuatu dengan catatan menyebutkan sumbernya.
Jadi kita terhindar dari dosa plagiat, karena keberkahan ilmu akan berkurang satu jika niat kita hanya untuk menghasilkan like, komen dan pujian manusia...
Wallahualam bishowab.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Togel dari Kacamata Probabilitas

Sudah tak asing lagi telinga ini mendengar percakapan orang-orang di sekaliling membahas judi angka (Togel), lama-lama aku jadi penasaran dan akhirnya memberanikan diri tuk bertanya cara atau aturan main serta berapa hadiah yang didapatkan. Tanpa ragu bahkan semangat 45 (heheh kin terlalu lebay kosakatanya) teman tadi panjang lebar menjelaskan. "Kita tinggal memasang 2, 3, atau 4 angka, jadi misalnyo keluar 2 angko, kito dapat hadiah duit Rp. 60.000,- dipotong pajak" masih juga belum jelas, akupun bertanya lagi, "pernah dak yang keluar tu angko dobel", lalu dijawabnya "biso bae, malah kadang angko minggu kemaren biso keluar lagi". Alhamdlh setelah mendengar jawaban tadi aku mulai sedikit banyak dapat data (deret angka 0 - 9, dicari kemungkinan muncul pasangan 2, 3 dan 4 angka dan boleh berulang. 2 angko dapat 60.000). Selama perjalan pulang, aku teringat dengan pelajaran waktu SMA dulu tentang bab peluang walau saat itu saya termasuk

Benarkah Logika Tanpa Logistik Akhirnya Pasti Anarkis?

Istilah mirip-mirip di atas sepertinya lumrah kita dengar, entah sebagai ungkapan yang menggambarkan kekecewaaan karena tertolaknya anggaran atau ketika terjadi stagnan karena dipengaruhi kecemburuan social. Mari kita urut satu persatu   smile emotikon . Kalau menurut Wikipedia, logika berasal dari bahaya Yunani (Logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam Bahasa. Tapi biar lebih seru bisa kita modifikasi dikit deh  smile emotikon , logika adakah hasil pikiran yang digambarkan pada kata dan perbuatan. Terus gimana dengan logistik?, logistik bisa kita artikan dengan materi seperti dana, fasilitas, infrastruktur, dan lain sebagainya tidak terkecuali unsur-unsur immaterial lainnya. Terakhir anarkis, kalau kata ini sih pasti lancar dan fasih diucapkan oleh pejabat dan penegak hukum. Anarkis bisa kita artikan sebagai perbuatan tanpa dipimpin dan terpimpin yang berdampak negatif dan bersinggungan dengan norma serta tata atur

Jodoh

Suatu pagi, datanglah salah satu sahabatku yang menceritakan perjalanan jodohnya, walau ia bercerita sambil tersenyum dan sesekali tertawa, namun terlihat jelas rasa risau dan kegalauannya. Sahabatku, Jan gan berputus asa dan Nyakinlah akan ketetapanNya . "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir" (Ar Rum 21). dan, semoga syair lagu ini bisa sedikit mengobati rasa galau dan menjadi stimulan dalam pencarian : Bunga tidak sekuntum di dalam taman Kumbang tidak seekor yang akan datang Dunia tidak sebesar telapak tangan Janganlah kau risau tak dapat pasangan Angin segar bertiup pagi dan petang Jodoh pasti bertemu setiap insan Tak usah kau bersedih, kesal dan bimbang Pasti suatu hari jodoh akan dat