Langsung ke konten utama

GALAU TINGKAT AKHIR

Satu persatu anak didik menghadap sembari bertanya tentang studi lanjutan pasca sekolah menengah atas. Ya, memang suasana ini kerap terjadi di tiap jelang penghujung tahun ajaran kalender pendidikan.
Terlihat jelas kegalauan mereka akan prospek dunia kerja dengan selalu berkutat pada pertanyaan klasik akan pilihan program studi, passsing grade, akreditas perguruan tinggi sampai jurusan.
Hhmm.... prodi dan akreditasi, memangnya saya ketua BAN-PT atau Dirjen di Kemendikti, atau jangan-jangan mereka anggap saya paranormal nan sakti 😔
Sepintas aku juga memahami apa yang mereka rasakan, suatu kondisi yang penuh tuntutan dan pertanyaan-pertanyaan berawalkan “akankah aku nanti.....” dst.

Puas dengarkan deretan asa, akhirnya aku pun buka suara.
Wahai Anak Manusia... "ckckck.... nah yang ini lebay gino 😡"
Nak...
Kalau sekarang kita coba analisa dunia kerja pasca kuliah tentu akan temukan kegalauan disana, karena prediksi-prediksi itu berangkat dari lemahnya wawasan dan pengetahuan.
Seorang pengamat ekonomi profesional saja tidak selalu begitu tepat memprediksikan pergerakan ekonomi, jangankan 5 tahun mendatang, minggu depan pun tidak bisa diperkirakan karena banyak faktor yang menentukan.
Yang terpenting momen kegalauan ini harus disikapi dengan bijak, ada hikmah yang besar kalau kita gali lebih dalam. Kondisi ini merupakan peringatan tuhan kalau kita hanyalah makhluk lemah dan serba kekurangan.
Ada yang bilang kalau menentukan jurusan harus berangkat dari minat, bakat, stabilitas ketahanan ekonomi dan kemampuan IQ, bahkan ada yang sampai pada harus memperhatikan isu-isu global. Haha.... repot juga ya, belum kuliah tapi sudah harus jadi pengamat dunia 😁 sekalian saja buat surat lamaran jadi Sekjen PBB 😎
Percuma menganalisa lebih jauh karena akan menimbulkan perdebatan tak berujung dan pasti tambah bingung lagi kalau kita mintai pendapat pada para Capres, 🤭uppsss..... maaf... ngapo laju balek ke urusan pilpres, yang ini agek kito tulis laen waktu bae....😁
Back to laptop....
So solusi konkritnya ya serahkan saja pada tuhan, buang jauh-jauh keegoisan dan kasih space tuhan yang menentukan, apapun itu terima dengan ikhlas karena pasti is the best.
Teknisnya, inventarisir semua jurusan yang diketahui, lalu mohon petunjukNya dalam sujud istikharah malam.
___________
Good luck

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Togel dari Kacamata Probabilitas

Sudah tak asing lagi telinga ini mendengar percakapan orang-orang di sekaliling membahas judi angka (Togel), lama-lama aku jadi penasaran dan akhirnya memberanikan diri tuk bertanya cara atau aturan main serta berapa hadiah yang didapatkan. Tanpa ragu bahkan semangat 45 (heheh kin terlalu lebay kosakatanya) teman tadi panjang lebar menjelaskan. "Kita tinggal memasang 2, 3, atau 4 angka, jadi misalnyo keluar 2 angko, kito dapat hadiah duit Rp. 60.000,- dipotong pajak" masih juga belum jelas, akupun bertanya lagi, "pernah dak yang keluar tu angko dobel", lalu dijawabnya "biso bae, malah kadang angko minggu kemaren biso keluar lagi". Alhamdlh setelah mendengar jawaban tadi aku mulai sedikit banyak dapat data (deret angka 0 - 9, dicari kemungkinan muncul pasangan 2, 3 dan 4 angka dan boleh berulang. 2 angko dapat 60.000). Selama perjalan pulang, aku teringat dengan pelajaran waktu SMA dulu tentang bab peluang walau saat itu saya termasuk

Benarkah Logika Tanpa Logistik Akhirnya Pasti Anarkis?

Istilah mirip-mirip di atas sepertinya lumrah kita dengar, entah sebagai ungkapan yang menggambarkan kekecewaaan karena tertolaknya anggaran atau ketika terjadi stagnan karena dipengaruhi kecemburuan social. Mari kita urut satu persatu   smile emotikon . Kalau menurut Wikipedia, logika berasal dari bahaya Yunani (Logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam Bahasa. Tapi biar lebih seru bisa kita modifikasi dikit deh  smile emotikon , logika adakah hasil pikiran yang digambarkan pada kata dan perbuatan. Terus gimana dengan logistik?, logistik bisa kita artikan dengan materi seperti dana, fasilitas, infrastruktur, dan lain sebagainya tidak terkecuali unsur-unsur immaterial lainnya. Terakhir anarkis, kalau kata ini sih pasti lancar dan fasih diucapkan oleh pejabat dan penegak hukum. Anarkis bisa kita artikan sebagai perbuatan tanpa dipimpin dan terpimpin yang berdampak negatif dan bersinggungan dengan norma serta tata atur

Jodoh

Suatu pagi, datanglah salah satu sahabatku yang menceritakan perjalanan jodohnya, walau ia bercerita sambil tersenyum dan sesekali tertawa, namun terlihat jelas rasa risau dan kegalauannya. Sahabatku, Jan gan berputus asa dan Nyakinlah akan ketetapanNya . "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir" (Ar Rum 21). dan, semoga syair lagu ini bisa sedikit mengobati rasa galau dan menjadi stimulan dalam pencarian : Bunga tidak sekuntum di dalam taman Kumbang tidak seekor yang akan datang Dunia tidak sebesar telapak tangan Janganlah kau risau tak dapat pasangan Angin segar bertiup pagi dan petang Jodoh pasti bertemu setiap insan Tak usah kau bersedih, kesal dan bimbang Pasti suatu hari jodoh akan dat