Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa transformasi besar dalam dunia pendidikan. Proses pembelajaran yang sebelumnya bersifat tradisional kini beralih menuju model pembelajaran berbasis teknologi. Artikel ini membahas konsep dasar pembelajaran berbasis teknologi, meliputi pengertian, landasan teoretis, karakteristik, bentuk implementasi, kelebihan, serta tantangan yang dihadapi. Dengan pemahaman yang komprehensif, diharapkan pendidik dan peserta didik mampu mengoptimalkan peran teknologi sebagai sarana pembelajaran di era digital.
Revolusi Industri 4.0 dan perkembangan teknologi digital telah mengubah paradigma pendidikan secara signifikan. Pembelajaran yang dulunya hanya berpusat pada ruang kelas kini dapat dilakukan secara daring dengan dukungan perangkat digital. Menurut UNESCO (2013), pemanfaatan teknologi dalam pendidikan tidak hanya meningkatkan efisiensi pembelajaran, tetapi juga mendukung tercapainya keterampilan abad 21, yakni berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi.
Di Indonesia, penerapan pembelajaran berbasis teknologi semakin masif terutama pasca pandemi COVID-19 yang mendorong lembaga pendidikan untuk melakukan digitalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, memahami konsep dasar pembelajaran berbasis teknologi menjadi hal yang penting untuk dipelajari dan diterapkan.
Pembelajaran berbasis teknologi adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan perangkat teknologi, terutama TIK, untuk mendukung kegiatan belajar mengajar sehingga lebih efektif, interaktif, dan fleksibel (Munir, 2017). Teknologi di sini tidak hanya sebatas perangkat keras seperti komputer dan smartphone, tetapi juga meliputi perangkat lunak, aplikasi, serta jaringan internet yang memungkinkan terjadinya komunikasi dan distribusi informasi secara cepat dan luas.
- Konstruktivisme (Jean Piaget, Lev Vygotsky, Jerome Bruner) Teknologi menyediakan ruang bagi peserta didik untuk membangun pengetahuan melalui eksplorasi, kolaborasi, dan pengalaman interaktif.
 
Teori konstruktivisme adalah teori belajar yang menekankan bahwa pengetahuan dibangun (constructed) oleh peserta didik melalui pengalaman, interaksi, dan refleksi, bukan ditransfer secara pasif dari guru kepada siswa. Menurut Piaget (1972), belajar adalah proses aktif di mana individu membangun pengetahuan berdasarkan pengalaman dan skema kognitif yang sudah ada.Dengan kata lain, pembelajaran bukan sekadar menghafal informasi, melainkan menghubungkan informasi baru dengan pengalaman sebelumnya sehingga menghasilkan pemahaman yang bermakna.
- Humanistik; Teknologi memungkinkan pembelajaran yang personal dan sesuai dengan kebutuhan individu, sehingga meningkatkan motivasi belajar.
 
- Behavioristik; Pemanfaatan aplikasi pembelajaran dapat memberikan penguatan (reinforcement) berupa umpan balik instan yang memotivasi peserta didik.
 
- Interaktif: membuka peluang komunikasi dua arah antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar.
 - Fleksibel: dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
 - Kolaboratif: memungkinkan kerja sama antar peserta didik melalui platform digital.
 - Berbasis Data: aktivitas belajar dapat dipantau melalui learning analytics.
 - Adaptif: materi pembelajaran dapat menyesuaikan dengan kecepatan belajar peserta didik.
 
- E-Learning: penggunaan Learning Management System (LMS) seperti Moodle dan Google Classroom.
 - Blended Learning: kombinasi pembelajaran tatap muka dan daring.
 - Mobile Learning: pemanfaatan smartphone untuk akses materi, kuis, maupun forum diskusi.
 - Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR): menciptakan pengalaman belajar imersif dalam bidang tertentu.
 - Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan: digunakan untuk tutor pintar, chatbot akademik, serta analisis perkembangan belajar.
 
- Akses pendidikan lebih luas tanpa batas ruang dan waktu.
 - Materi pembelajaran lebih variatif dan terkini.
 - Mendukung pembelajaran mandiri (self-directed learning).
 - Memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif.
 
- Kesenjangan akses digital antar wilayah.
 - Kompetensi pendidik dalam menguasai teknologi.
 - Disiplin dan motivasi belajar peserta didik.
 - Keamanan data dan etika penggunaan teknologi.
 
- Munir. (2017). Pembelajaran Digital. Bandung: Alfabeta.
 - UNESCO. (2013). ICT in Education: Policy, Infrastructure, and OERs. Paris: UNESCO.
 - Anderson, T., & Dron, J. (2011). Three generations of distance education pedagogy. International Review of Research in Open and Distributed Learning, 12(3), 80–97.
 - Garrison, D. R., & Vaughan, N. D. (2008). Blended Learning in Higher Education: Framework, Principles, and Guidelines. San Francisco: Jossey-Bass.
 - Prensky, M. (2010). Teaching Digital Natives: Partnering for Real Learning. Thousand Oaks: Corwin Press.
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar