Menandakan bahwa sebentar lagi Lebaran tiba. Ada rasa suka yang berselimut duka dalam menyambut Idulfitri kali ini. Di satu sisi, kebahagiaan terasa karena momen kemenangan semakin dekat. Namun di sisi lain, tuntutan hidup terus berdatangan, ditambah dengan pesan demi pesan dari orang-orang yang meminta THR. Di tengah kesulitan ini, bayangan perjuangan almarhum Ayah kembali hadir. Betapa besar pengorbanannya dulu. Tak terbayangkan bagaimana beliau menghadapi begitu banyak tuntutan—bukan hanya dari kami, sepuluh anaknya, tetapi juga dari keluarga terdekat, tetangga, dan orang-orang di sekelilingnya. Kadang timbul rasa malu dalam hati ketika aku ingin mengeluh. Aku, yang hanya memiliki empat anak, sudah sering merasa kerepotan. Lalu bagaimana dengan beliau? Bagaimana beliau bisa menghadapi kehidupan yang begitu berat, mendengar dan memenuhi harapan dari sepuluh anaknya? Sungguh, betapa besar kesabaran dan keteguhan hatinya. Sepuluh anak, sepuluh baju baru. Belum lagi kue lebaran yang har...
Hadapi dengan indah...