Ada yang bilang, untuk apa kamu banyak tulis sedangkan belum tentu satu atau dua orang yang baca?, hehehe pertanyaan klasik dan terpaksa dijawab dengan jawaban klasik pula. Ok, kita mulai dari huruf A saja sesuai dengan alphabet …. Oooppsss…. Kita mulai dari Basmalah biar berkah. Untuk apa menulis toh ngak ada yang baca, dan kalaupun ada terus apa pengaruhnya? Iya memang benar, kalau kita lihat dari sisi itu tetapi menulis adalah sebuah seni yang tercantum didalamnya banyak segmen. Saat ingin memulai menulis tentu kita akan sempat terhenyu, bingung bahkan linglung mau tulis apa. Ya itulah seninya. Ketika mulai satu bait, keadaan yang sama pasti menghampiri. Ya itulah seninya, sama seperti Deidara yang mengganggap ledakan adalah seni yang indah. Sementara kebanyakan orang menjudge negatif. Jadi intinya untuk apa menulis, jawab saja bukan untuk apa-apa. Contohnya hari ini tak sengaja membuka album foto lama, hhhmmmm…. Album virtual di dalam google drive J . Tiap momen yan
Hadapi dengan indah...