Part 1
Melihat suasana timbangan sekarang tampak tak jauh berbeda dari 13-15 tahun yang lalu saat aku pernah menjadi bagian dari nya.
Melihat suasana timbangan sekarang tampak tak jauh berbeda dari 13-15 tahun yang lalu saat aku pernah menjadi bagian dari nya.
Hutan kecil di ditengah2 jalan tampak masih sama, Timbangan sekarang tampak lengang, entah kenapa? Lebih ramai saat kami kuliah dulu, tampak nya mahasiswa sekarang tak terlalu suka keluar Kos.
Jalanan yang dulu berseliweran oleh angkot kuning kini tak begitu ramai lagi, mamang2 becak yg dulu mangkal di sisi2 jalan tak terlihat lagi, mahasiswa sekarang kebanyakan bawa kendaraan sendiri, terlihat dari kos-kosan sekarang yang wajib dilengkapi garasi.
Timbangan dulu di sore hari, dipenuhi oleh anak2 kos yang bosan berdiam diri di Kos yang sumpek, berjejal menyelesaikan tugas kuliah di rental2 komputer yang selalu ramai dikunjungi. Komputer saat itu masih barang langka untuk dimiliki sendiri.
Mengantri di wartel Trifika untuk menelpon keluarga perihal uang bulanan, Mampir membeli es puter yang saya lupa nama nya, tak lupa belanja kebutuhan harian di Toko "Simpang Tiga" Toko yang begitu nge hits pada zaman nya.
Terakhir saya lihat Toko itu hanya menjual alat-alat listrik. Agaknya kemunculan mini2 market mematikan toko2 kelontong yang dulu pernah berjaya😢.
Ada satu toko buku yang dulu sangat populer, namanya Qistina. Letaknya persis di sebelah hotel Trifika yang sampai sekarang masih berdiri walau tak terlihat lagi aura nya. Saking sering nya mampir kesana, sampai sekarang Saya masih sangat ingat wajah si mbak penjaga toko☺.
To be continued...
Komentar
Posting Komentar