Ada beberapa guru yang hadirnya membekas di hati
Ada yang biasa saja, berlalu tanpa kesan.
Ada juga yang petuah nya selalu membayangi langkah
Namun tak sedikit pula yang menorehkan luka...

Guru hanyalah manusia biasa
Yang kadang khilaf, salah, lupa....
Apalagi guru honorer nun di pelosok sana
Yang keberadaan nya terlihat begitu penting tapi termarjinalkan.
Masalah ekonomi, keluarga, kadang terbawa hingga sekolah.
Beberapa orang mencibir saat memutuskan mengambil FKIP kala kuliah, bahkan terlihat tatapan kecewa guru- guru SMA untuk mereka yang diterima kuliah keguruan
Entah apa yang ada di benaknya mungkin berharap anak didiknya bisa menjadi "lebih" dari mereka.
Menjadi guru bukan impian siapapun sepertinya
Makanya guru adalah pilihan cadangan saat tes masuk kuliah.
Karena di republik ini, guru adalah profesi biasa, yang tak menjanjikan jadi kaya.
Jujur, mengajar itu lelah...
Saat apa yang harus terjadi tak sesuai kata hati
Saat nilai yang tertera harus standar pemerintah dan orang tua
Kalau tidak, guru lah makhluk yang bersalah karena tak becus mendidik anak bangsa.
Satu oknum yang berbuat salah dianggap semua berpenyakit
Latar belakang pendidikan diungkit-ungkit.
Kadang miris mendengar berita, guru yang lemah terpenjara karena murid...
Kadang Corona ada hikmahnya
Saat semua orang tua dipaksa menjadi guru bagi anaknya
Banyak yang akhirnya sadar, bahwa menjadi guru tak semudah yang mereka kira.
Untuk semua guru yang telah tiada, yang sedang berjuang dan calon guru di masa depan
Berbahagialah....
Karena gurulah pemilik ilmu yang bermanfaat,
Karena gurulah sumber amal jariah yang tak putus-putusnya
Karena gurulah yg membantu mencetak anak2 Sholeh/Sholehah yang mendoakan orang tua nya. Yang nama nya selalu disebut dalam doa setelah orang tua
Berbahagialah...
Karena dengan semuanya kita menjadi lebih dekat dengan surga...
Selamat Hari Guru Nasional
Komentar
Posting Komentar