Menandakan bahwa sebentar lagi Lebaran tiba. Ada rasa suka yang berselimut duka dalam menyambut Idulfitri kali ini. Di satu sisi, kebahagiaan terasa karena momen kemenangan semakin dekat. Namun di sisi lain, tuntutan hidup terus berdatangan, ditambah dengan pesan demi pesan dari orang-orang yang meminta THR. Di tengah kesulitan ini, bayangan perjuangan almarhum Ayah kembali hadir. Betapa besar pengorbanannya dulu. Tak terbayangkan bagaimana beliau menghadapi begitu banyak tuntutan—bukan hanya dari kami, sepuluh anaknya, tetapi juga dari keluarga terdekat, tetangga, dan orang-orang di sekelilingnya. Kadang timbul rasa malu dalam hati ketika aku ingin mengeluh. Aku, yang hanya memiliki empat anak, sudah sering merasa kerepotan. Lalu bagaimana dengan beliau? Bagaimana beliau bisa menghadapi kehidupan yang begitu berat, mendengar dan memenuhi harapan dari sepuluh anaknya? Sungguh, betapa besar kesabaran dan keteguhan hatinya. Sepuluh anak, sepuluh baju baru. Belum lagi kue lebaran yang har...
Mushaf Nusantara 19 Ramadhan 1446 H Filosofi sebuah titik bisa dipandang dari berbagai perspektif yang mendalam. Dalam banyak tradisi pemikiran, titik sering dianggap sebagai simbol dasar yang melambangkan awal dari segala sesuatu. Awal dari Segala Sesuatu : Sebuah titik bisa dianggap sebagai titik awal dalam suatu ruang atau perjalanan. Dalam banyak konteks matematis atau geometris, sebuah titik adalah entitas yang tak terbagi lebih lanjut dan menjadi dasar bagi segala bentuk atau objek yang lebih kompleks. Dalam kehidupan, ini bisa diartikan sebagai langkah pertama dalam perubahan atau pencapaian. Keberadaan yang Tak Terbatas : Meskipun sebuah titik secara fisik mungkin tampak tak berarti (hanya sebuah lokasi tanpa dimensi), dari perspektif filosofis, itu bisa melambangkan potensi tanpa batas. Ia adalah sesuatu yang "hampa," namun mengandung potensi yang tak terhingga, yang bisa berkembang menjadi banyak hal. Kehidupan yang Terpadu dan Terus Bergerak : Dalam beber...