Langsung ke konten utama

Mungkinkah Menikah Tanpa Cinta?



Salah seorang teman saya yang masih lajang bertanya "Bagaimana kita bisa memiliki kemantapan hati untuk menikah dengan seseorang?, Apakah harus dengan adanya "KLIK" di hati atau yang biasa orang sebut "Chemistry?"
Terus terang saya sendiri tidak paham bagaimana bentuk "Chemistry" itu.
Apakah seperti cairan-cairan kimia yang ada di botol-botol laboratorium yang beraneka ragam warna, lalu mengalir ke hati kita?

Saya tersenyum dikala itu...
Ingin saya katakan jangan terlalu terpedaya dengan kata-kata pujangga. Sebab cinta sebelum menikah menyumbang sedikit saja dari kebahagiaan berumahtangga. Tidak sedikit keluarga yang berakhir pada perceraian walau mengaku telah 5-10 tahun saling mencinta sebelum menikah.

Cinta terkadang hanya perasaan dangkal yang tak terduga. Adakalanya orisinil dan sangat dalam. Gelagat perasaan ini bisa saja semakin kuat, sehingga yang bersangkutan menganggapnya cinta suci yang tidak dimanipulasi padahal perasaan yang kuat ini adakalanya membawa bencana besar sebelum menjadi kenyataan.

Lalu mungkinkah menikah tanpa cinta?
Kasih sayang, kelemahlembutan dan kebersamaan adalah wasila untuk mendatangkan cinta. Hubungan akan memperkuat perasaan. Disinilah perlahan-lahan cinta itu datang lebih mendalam. Sebab cinta itu berlandaskan asas-asas yang sehat dan tiang-tiang kokoh yang dapat menopang keluarga dari amuk badai zaman.

Saya pernah bertanya dengan salah seorang kerabat yang menikah dengan seseorang yang memiliki latar belakang kelam dalam hidupnya. Padahal bisa saja dengan kepandaian dan kecantikannya dia mendapatkan yang lebih dari itu.

Dia menjawab dengan diplomatis...
"Dia (sang suami) menikahi saya dengan niat karena Allah. Saya bisa saja menolaknya tapi saya tidak bisa menolak niatnya".

Dengan rasa penasaran, saya bertanya lagi dengan sang suami. Mengapa dia berubah setelah menikah?
Dia menjawab dengan sama diplomatisnya...
"Saya menghormati keputusannya yang telah menerima saya, seseorang yang penuh kekurangan ini, tidak ada alasan untuk menyakiti seseorang yang dengan ikhlas memilih saya sebagai imamnya padahal dia bisa mendapatkan orang yang lebih baik dari saya"

Saya terharu mendengarnya, mudah-mudahan Allah menaungi keberkahan dalam keluarga mereka... Aamiin..

Sekarang saya ingin jawab pertanyaan teman saya tadi...
Jika kau ingin memantapkan hati untuk menikah, mantapkanlah niat awalnya. Tanyakan juga pada si dia tentang niatnya untuk menikahi anda. Jika dia ingin menikah karena ibadah dan berharap barakah Allah, menurut saya tidak ada alasan untuk menolaknya.
walau engkau harus melangkah tanpa cinta...

__________________
Ummi Syifa-Iza

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Togel dari Kacamata Probabilitas

Sudah tak asing lagi telinga ini mendengar percakapan orang-orang di sekaliling membahas judi angka (Togel), lama-lama aku jadi penasaran dan akhirnya memberanikan diri tuk bertanya cara atau aturan main serta berapa hadiah yang didapatkan. Tanpa ragu bahkan semangat 45 (heheh kin terlalu lebay kosakatanya) teman tadi panjang lebar menjelaskan. "Kita tinggal memasang 2, 3, atau 4 angka, jadi misalnyo keluar 2 angko, kito dapat hadiah duit Rp. 60.000,- dipotong pajak" masih juga belum jelas, akupun bertanya lagi, "pernah dak yang keluar tu angko dobel", lalu dijawabnya "biso bae, malah kadang angko minggu kemaren biso keluar lagi". Alhamdlh setelah mendengar jawaban tadi aku mulai sedikit banyak dapat data (deret angka 0 - 9, dicari kemungkinan muncul pasangan 2, 3 dan 4 angka dan boleh berulang. 2 angko dapat 60.000). Selama perjalan pulang, aku teringat dengan pelajaran waktu SMA dulu tentang bab peluang walau saat itu saya termasuk

Benarkah Logika Tanpa Logistik Akhirnya Pasti Anarkis?

Istilah mirip-mirip di atas sepertinya lumrah kita dengar, entah sebagai ungkapan yang menggambarkan kekecewaaan karena tertolaknya anggaran atau ketika terjadi stagnan karena dipengaruhi kecemburuan social. Mari kita urut satu persatu   smile emotikon . Kalau menurut Wikipedia, logika berasal dari bahaya Yunani (Logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam Bahasa. Tapi biar lebih seru bisa kita modifikasi dikit deh  smile emotikon , logika adakah hasil pikiran yang digambarkan pada kata dan perbuatan. Terus gimana dengan logistik?, logistik bisa kita artikan dengan materi seperti dana, fasilitas, infrastruktur, dan lain sebagainya tidak terkecuali unsur-unsur immaterial lainnya. Terakhir anarkis, kalau kata ini sih pasti lancar dan fasih diucapkan oleh pejabat dan penegak hukum. Anarkis bisa kita artikan sebagai perbuatan tanpa dipimpin dan terpimpin yang berdampak negatif dan bersinggungan dengan norma serta tata atur

Jodoh

Suatu pagi, datanglah salah satu sahabatku yang menceritakan perjalanan jodohnya, walau ia bercerita sambil tersenyum dan sesekali tertawa, namun terlihat jelas rasa risau dan kegalauannya. Sahabatku, Jan gan berputus asa dan Nyakinlah akan ketetapanNya . "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir" (Ar Rum 21). dan, semoga syair lagu ini bisa sedikit mengobati rasa galau dan menjadi stimulan dalam pencarian : Bunga tidak sekuntum di dalam taman Kumbang tidak seekor yang akan datang Dunia tidak sebesar telapak tangan Janganlah kau risau tak dapat pasangan Angin segar bertiup pagi dan petang Jodoh pasti bertemu setiap insan Tak usah kau bersedih, kesal dan bimbang Pasti suatu hari jodoh akan dat